Latest News

Penyebab Api Busi Kecil Pada Sistem Pengapian Konvensional

Tujuan utama dari sistem pengapian pada kendaraan ialah untuk menghasilkan nyala api pada busi yang nantinya dipakai untuk mengkremasi gabungan materi bakar dan udara untuk menghasilkan tenaga pada mesin.

Api yang dihasilkan harus besar lengan berkuasa dan besar biar bisa melawan tekanan kompresi mesin. Bila nyala api yang dihasilkan oleh busi kecil maka api tersebut sanggup mati ketika terkena tekanan kompresi sehingga mesin menjadi susah hidup. Selain itu, api yang kecil juga sanggup menciptakan tenaga mesin kurang optimal sebab proses pembakaran yang kurang baik.

Ada banyak faktor yang sanggup mengakibatkan nyala api pada busi, pada sistem konvensional yang mengunakan platina (kontak point), faktor-faktor yang sanggup mengakibatkan nyala api busi kecil antara lain :

Kondisi busi
Faktor yang pertama ialah kondisi busi. Busi merupakan komponen pada sistem pengapian yang berfungsi untuk menghasilkan percikkan bunga api, bila kondisi busi sudah tidak baik maka api yang dihasilkan oleh busi tersebut juga akan menjadi kecil.

Busi yang memercikkan bunga api secara terus menerus maka pada serpihan elektroda tengah busi akan mengalami keausan. Semakin aus elektroda tengah busi maka akan menambah besar celah busi, semakin besar celah busi maka busi memerlukan tegangan listrik yang lebih tinggi untuk menghasilkan nyala api yang besar, sebab tegangan tinggi yang dihasilkan oleh koil pengapian relatif konstan maka kalau jika celah busi semakin besar hasilnya percikkan bunga api pada busi semakin kecil.

Selain itu, kalau terjadi kebocoran oli pada ruang bakar maka akan menciptakan busi menjadi cepat rusak sebab akan terjadi endapan oli pada permukaan elektrodanya yang nantinya akan menambah kendala listrik tegangan tinggi untuk mengalir. Selain kebocoran oli, penyetelan gabungan yang terlalu kaya (gemuk) juga akan menciptakan busi menjadi cepat rusak sebab pada permukaan elektroda busi akan terdapat endapan karbon. Endapan karbon ini juga akan menambah kendala listrik.

Kondisi kabel tegangan tinggi busi
Kabel tegangan tinggi busi berperan untuk menyalurkan tegangan tinggi dari biro ke busi, sehingga kalau kondisi kabel tegangan tinggi busi kurang baik maka akan mensugesti nyala api yang dihasilkan oleh busi yaitu nyala api yang kecil.

Pemeriksaan yang dilakukan pada kabel tegangan tinggi busi yaitu investigasi sambungan kabel, apakah kabel busi putus atau tidak? Kemudian investigasi kondisi isolator kabel tegangan tinggi busi, apakah terdapat keretakan atau tidak? Kemudian tahanan kabel tegangan tinggi busi, apakah tahanannya sesuai atah terlalu besar?

Kondisi distributor
Distributor merupakan komponen pada sistem pengapian yang berfungsi untuk menyalurkan tegangan tinggi dari koil pengapian ke masing-masing busi sesuai dengan FO (Firing Order) nya. Bila kondisi biro kurang baik maka nyala api yang dihasilkan oleh busi juga akan kecil.

Pemeriksaan pada biro sendiri antara lain kondisi arang pada tutup distributornya, apakah terdapat korosi atau tidak? Kemudian investigasi pada serpihan rotornya, apakah pada serpihan penghantar listriknya terjadi korosi atau tidak?

Kondisi platina
Pada sistem pengapian konvensional terfapat komponen platina yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus listrik ke kumparan primer koil. Bila kondisi platina kurang baik maka juga akan mensugesti hasil percikkan api busi.

Platina usang kelamaan akan mengalami keausan sehingga akan memperbesar celah platina. Jika celah platina menjadi besar maka akan menciptakan sudut dwell menjadi kecil sehingga akan mensugesti lamanya arus primer yang mengalir ke kumparan primer koil.

Celah platina yang terlalu besar akan mengakibatkan nyala api pada busi menjadi kecil, sehingga celah platina harus rutin diperiksa. Bila celah platina menjadi besar maka lakukan langkah penyetelan celah platina.

Jika permukaan kontak platina kotor atau terdapat bekas terbakar maka bersihkan permukaan celah platina tersebut. Karena kotoran dan bekas terbakar pada permukaan kontak platina akan menambah tahanan listrik pada platina.

Kondisi kondensor
Kondensor pada sistem pengapian konvensional berfungsi untuk menyerap loncatan bunga api yang terjadi ketika platina mulai membuka sehingga ketika platina mulai terbuka tidak akan terjadi loncatan bunga api.

Bila kondisi kondensor rusak maka akan terjadi loncatan bunga api pada platina. Loncatan bunga api pada platina akan mensugesti pemutusan fatwa arus primer sebab seharusnya bila platina mulai membuka maka arus yang mengalir ke kumparan primer harus segara diputus untuk menghasilkan induksi listrik tetapi sebab adanya loncatan bunga api pada platina maka arus yang menuju ke primer koil tidak akan eksklusif terputus sehingga akan mensugesti induksi listrik pada koil pengapian.

Sehingga kalau kondensor rusak akan mensugesti nyala bunga api pada busi menjadi semakin kecil juga.

Kondisi kabel tegangan tinggi koil
Kabel tegangan tinggi koil pengapian berfungsi untuk menyalurkan tegangan tinggi dari koil pengapian ke distributor. Sama halnya dengan kabel tegangan tinggi busi, kabel tengangan tinggi koil juga akan mensugesti nyala api yang dihasilkan oleh busi. Bila kabel tegangan tinggi koil kondisinya kurang baik maka api yang dihasilkan oleh busi juga akan kecil.

Untuk investigasi kabel tegangan tinggi koil sama dengan investigasi kabel tegangan tinggi busi.

Kondisi koil pengapian
Koil pengapian pada sistem pengapian berfungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi, tegangan tinggi dari baterai sebesar 12 volt dinaikkan menjadi sekitar 20.000 volt. Bila kondisi koil pengapian tidak baik maka sanggup mensugesti tegangan tinggi yang dihasilkan sehingga juga akan mensugesti nyala api pada busi.

Pemeriksaan pada koil pengapian mencakup tahanan pada kumparan primer dan tahanan pada kumparan sekunder.

Sumber arus
Sumber arus sanggup berasal dari baterai dan sistem pengisian. Bila tegangan baterai atau pada sistem pengisian kecil maka juga akan mensugesti nyala api yang dihasilkan oleh busi.

Sumber arus ini dipakai untuk menciptakan medan magnet pada kumparan primer koil, bila tegangan baterai atau sistem pengisian ini kecil maka medan magnet yang terbentuk pada kumparan primer juga menjadi kecil dan hasilnya tegangan induksi yang terjadi juga akan menjadi kecil sehingga akan mensugesti nyala api busi yaitu juga menjadi kecil.

0 Response to "Penyebab Api Busi Kecil Pada Sistem Pengapian Konvensional"

Total Pageviews