Latest News

Penyebab Rem Tidak Bekerja Dengan Baik Atau Tidak Pakem

Sistem rem merupakan salah satu kepingan dari sistem casis pada kendaraan. Sistem rem sangat penting bagi kendaraan guna menjamin keselamatan dan keamanan dari pengendara maupun oang lain. Bila terjadi kegagalan fungsi dari sistem rem maka tentunya akan menjadikan beberapa masalah, contohnya akan terjadi kecelakaan.

Kegagalan fungsi sistem rem yang dimaksud ialah sistem rem tidak bekerja dengan baik atau istilahnya tidak pakem.

Sistem rem yang tidak bekerja dengan baik sanggup disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya ialah sebagai berikut :

Kanvas rem atau pad rem aus
Kanvas rem merupakan komponen yang terdapat pada sepatu rem yang berfungsi untuk menekan tromol rem semoga putaran dari tromol sanggup berkurang atau berhenti lantaran adanya gesekan. Sedangkan pad rem merupakan komponen pada rem cakram yang berfungsi untuk menekan piringan cakram semoga kecepatan putaran piringan cakram sanggup berkurang atau berhenti.

Kanvas rem atau pad rem merupakan komponen yang dipakai sebagai media gesek untuk mengurangi atau menghentikan laju kendaraan. Kanvas rem atau pad rem ini usang kelamaan akan mengalami keausan. Keausan ini akan mengurangi ketebalan dari kanvas rem atau pad rem.

Bila ketebalan kanvas rem dan pad rem sudah habis atau kurang dari 1 mm maka gaya pengereman yang terjadi yang kurang optimal maka untuk menghindari hal tersebut sebaiknya ganti kanvas rem atau pad rem jika keausannya sudah mencapai batas jika tidak maka nantinya selain pengereman kurang maksimal, sanggup juga menjadikan piringan atau tromol menjadi rusak.

Cairan rem habis
Cairan rem (brake fluid) atau biasa disebut dengan istilah minyak rem merupakan salah satu komponen pada sistem rem hidrolik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari master silinder menuju ke silinder roda (rem tromol) atau kaliper (rem cakram).

Bila cairan rem pada sistem rem hidrolik habis maka tenaga dari pedal rem yang menekan master silinder tidak akan diteruskan ke silinder roda atau kaliper sehingga proses pengereman tidak akan bekerja.

Oleh lantaran itu selalu periksa kuantitas atau jumlah cairan rem pada tangki reservoir dan pastikan jumlah cairan rem harus berada diantara bawas low dan full. Apabila jumlah rem berkurang sangat cepat maka ada kemungkinan terjadi kebocoran pada sistem rem maka sebelum menambahkan cairan rem kembali, periksalah apakah terjadi kebocoran pada sistem atau tidak. Bila terjadi kebocoran pada sistem rem maka lakukan perbaikan dahulu sebelum menambah cairan rem.

Terdapat udara pada sistem
Bila terdapat udara pada sistem rem maka hal ini juga sanggup menciptakan kinerja dari sistem rem menjadi tidak optimal. Udara bersifat sanggup dikompresikan atau dimampatkan jadi apabila pengemudi menginjak pedal rem maka tenaga tersebut dipakai untuk memampatkan udara terlebih dahulu. Maka sering terjadi tanda-tanda pedal rem harus diinjak dua kali beberapa kali semoga pengeremannya bekerja, hal tersebut diakibatkan lantaran adanya udara pada sistem.

Udara yang berada pada sistem rem sanggup disebabkan lantaran adanya kebocoran pada sistem sehingga udara sanggup masuk atau sesudah pembongkaran sistem hidrolik rem tidak dilakukan bleeding terlebih dahulu. Untuk membuang udara pada sistem rem maka harus dilakukan langkah bleeding.

Master silinder rem rusak
Master silinder rem merupakan komponen pada sistem rem hidrolik yang berfungsi untuk merubah tenaga pengereman dari pengemudi menjadi tekanan hidrolik. Apabila master silinder rusak maka tenaga dari pengemudi dikala menginjak pedal rem tidak sanggup dirubah menjadi tekanan hidrolik sehingga sistem rem hidrolik tidak akan bekerja. Kerusakan pada master silinder biasanya terjadi pada kepingan seal-sealnya. Bila seal sobek maka master silinder tidak sanggup menekan cairan rem untuk menghasilkan tekanan hidrolik.

Silinder roda atau kaliper rusak
Silinder roda terdapat pada sistem rem tromol, di dalam silinder roda terdapat seal dan piston. Tekanan hidrolik dari master silinder akan disalurkan ke silinder roda kemudian akan mendorong piston, piston ini kemudian akan mendorong kanvas rem sehingga terjadi proses pengereman.

Sedangkan kaliper rem terdapat pada sistem rem cakram, di dalam kaliper rem juga terdapat piston dan seal. Tekanan hidrolik dari master silinder akan diteruskan ke kaliper kemudian piston di dalam kaliper akan terdorong oleh tekanan hidrolik tersebut sehingga kemudian piston akan mendorong pad rem untuk terjadinya proses pengereman.

Seal-seal yang terdapat pada silinder roda dan kaliper ini berfungsi untuk mencegah semoga cairan rem tidak bocor keluar dari silinder roda atau kaliper. Bila cairan rem bocor maka udara sanggup masuk ke dalam sistem dan jumlah cairan rem usang kelamaan akan habis sehingga kinerja pengereman menjadi kurang optimal.

Piston yang rusak dan silinder yang tergores juga sanggup menjadikan cairan rem menjadi bocor. Oleh lantaran itu selain mengusut keadaan seal-seal, piston dan silinder juga harus diperiksa.

Selang dan pipa penyalur cairan rem rusak
Selang dan pipa penyalur merupakan komponen yang berfungsi sebagai kawasan mengalirnya cairan rem dari master silinder menuju silinder roda atau kaliper rem. Bila selang atau pipa ini rusak maka tentunya akan terjadi kebocoran yang sanggup menjadikan cairan rem usang kelamaan akan habis dan udara pun juga sanggup masuk ke dalam sistem rem hidrolik ini sehingga kerja pengereman tidak akan optimal.

Terdapat kotoran di dalam sistem hidrolik rem
Apabila terdapat kotoran-kotoran pada sistem hidrolik maka kotoran-kotoran tersebut sanggup menyumbat komponen-komponen pada sistem hidrolik rem sehingga pedoman dari cairan rem juga akan terganggu. Oleh lantaran itu apabila terdapat kotoran di dalam sistem hidrolik rem juga akan menurunkan kinerja dari sistem pengereman.

0 Response to "Penyebab Rem Tidak Bekerja Dengan Baik Atau Tidak Pakem"

Total Pageviews