Piston atau torak mempunyai fungsi untuk meneruskan tenaga yang diterima dari proses pembakaran adonan materi bakar dan udara menuju ke poros engkol (fly wheel) melalui batang piston (connecting rod). Untuk menjalankan fungsi tersebut maka piston dituntut harus mempunyai kemampuan untuk tahan terhapad tekanan, tahan terhadap suhu (temperatur) yang tinggi dan bisa bekerja pada putaran (kecepatan) yang tinggi.
Pada potongan atas piston akan mendapatkan energi panas yang lebih tinggi dari pada potongan bawahnya ketika piston tersebut bekerja. Oleh alasannya yaitu itu, potongan atas piston akan lebih cepat memuai dari pada potongan bawah piston sehingga untuk menghindari diameter potongan atas piston lebih besar dari pada diameter potongan bawah piston ketika piston beroperasi maka dibuatlah perbedaan diameter piston antara potongan atas dan potongan bawah ketika piston masih dalam keadaan dingin, yaitu diameter atas dibentuk lebih kecil dari pada diameter bawah piston. Hal tersebut dimaksudkan supaya ketika piston bekerja maka diameter potongan atas piston sama besar dengan diameter potongan bawah piston. Macam-macam bentuk piston antara lain split piston, slipper piston, autothermic piston dan oval piston.
Split piston
Pada piston tipe split piston ini, untuk memudahkan ketika terjadinya pemuaian, maka pada sisi kerja piston (bagian dari piston yang tegak lurusb dengan pin piston) dibuatlah alur. Alur ini berbentuk T atau U. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini :
Slipper piston
Pada piston tipe slipper piston, potongan tubuh piston yang bergesekkan dengan silinder merupakan potongan sisi kerja piston sedangkan pada potongan lubang pin piston hampir tidak terjadi gesekan. Untuk menciptakan piston menjadi lebih ringan dan memperpendek batang penghubung (connecting rod), maka potongan piston yang tidak bergesekan (sekitar lubang pin piston) ini dipotong. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini :
Autotermic piston
Pada piston tipe autothermic, piston ini dibentuk dari materi paduan alumunium sehingga tingkat pemuaiannya akan lebih besar. Oleh alasannya yaitu itu, pada potongan atas piston diameternya dibentuk lebih kecil dibandingkan dengan potongan bawah piston ketika masih dingin. Pada konstruksi ini akan menciptakan kinerja piston kurang baik ketika masih dalam keadaan hambar maka untuk mencegah pemuaian yang besar, pada potongan dalam piston dipasangkan ring baja yang mempunyai tingkat pemuaian yang kecil. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini :
Oval piston
Tebal dinding piston pada sekeliling piston tidaklah sama. Pada potongan piston yang terdapat lubang pin piston dibentuk lebih tebal dibandingkan sisi kerja piston. Dengan adanya panas ketika piston bekerja maka akan mengakibatkan pemuaian. Tingkat pemuaian akan lebih besar pada potongan dinding piston yang tebal, sehingga kalau hal ini terjadi akan menimbulkan bentuk piston yang tidak bundar ketika piston panas. Untuk mencegah hal ini maka dibuatlah bentuk piston yang oval yaitu pada potongan lubang pin piston diameternya dibentuk lebih kecil dari pada potongan kerjanya ketika dalam keadaan hambar yang nantinya dibutuhkan ketika piston panas, bentuk piston akan menjadi bulat. Kontruksi piston ini dinamakan dengan tipe oval piston. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini :
0 Response to "Fungsi Dan Macam-Macam Piston Atau Torak"