Pengelasan merupakan salah satu cara penyambungan logam. Pengelasan dengan las listrik memanfaatkan nyala dari busur listriknya untuk penyambungan logam. Nyala busur listrik ini dihasilkan dari korelasi pada ujung elektroda dengan materi las. Jarak antara ujung elektroda dengan materi las ini sangat besar lengan berkuasa terhadap hasil dari las-lasannya
Keterangan :
L ialah jarak busur las
D ialah diameter kawat inti elektroda
Jarak nyala busur las diperlukan sama dengan diameter kawat inti elektrodanya (D = L). Bila jarak busurnya sama dengan diameter kawat inti elektrodanya (D = L), maka cairan dari elektrodanya akan mengalir dengan baik dan mengendap dengan baik, sehingga imbas dari hasil las-lasannya antara lain :
- Menghasilkan rigi-rigi hasil las yang baik dan halus
- Tembusan lasnya baik
- Perpaduan dengan materi dasarnya baik
- Percikkan terak yang dihasilkan selama pengelasan halus
Bila jarak nyala busur las lebih besar dibandingkan dengan diameter kawat inti elektroda (L > D) , maka akan menjadikan timbulnya bagian-bagian dari hasil lasan yang berbentuk menyerupai bola, sehingga hasil pada hasil las-lasannya akan :
- Rigi-rigi pada hasil lasannya kasar
- Tembusan lasnya dangkal
- Percikkan terak ketika pengelasan bergairah dan keluar dari jalur-jalur las
Bila jarak nyala busur las lebih kecil dibandingkan dengan diameter kawat inti elektroda (L < D) , maka akan menjadikan semakin susahnya menjaga nyala busur listriknya. Bila hal tersebut terjadi maka akan terjadi pembekuan terhadap bab ujung elektrodanya dan pada las-lasannya akan berakibat sebagai berikut :
- Rigi-rigi pada hasil lasnya tidak akan merata
- Tembusan las yang dihasilkan tidak akan baik
- Jalur las-lasannya terlalu kecil
- Percikkan teraknya berbentuk bola dan kasar
0 Response to "Pengaruh Jarak Busur Las Dengan Diameter Elektroda"