Ketika mengalami problem pada kendaraan khususnya pada mesin EFI, tentu saja problem ini harus dicari. Ketika mesin EFI mengalami problem maka lampu check engine akan terus menyala ketika mesin tersebut hidup. Untuk mencari problem tersebut maka harus dilakukan diagnosis kerusakan (Diagnosis Trouble Code/ DTC). Pada kendaraan yang sudah EFI, terdapat dua cara untuk mendiagnosis kerusakan/ trouble pada sistem EFI tersebut, yakni diagnosis dengan cara manual (menggunakan service wire/ kabel jumper) dan diagnosis dengan memakai alat tester (engine scanner).
Diagnosis manual dengan memakai kabel jumper
Ketika melaksanakan diagnosis secara manula maka kita memerlukan special servise tool berupa service wire atau kabel jumper. Prosedur melaksanakan diagnosis secara manual ini artinya kita eksklusif menghubungkan 2 terminal di kotak DLC yakni terminal EFI (TE1) dan terminal massa (E1).
Sebelum melaksanakan diagnosis secara manual ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dahulu, yakni antara lain tegangan baterai harus mempunyai voltase 11 V atau lebih, katup throttle harus tertutup penuh, transmisi pada posisi N (netral), semua aksesoris harus di off kan dan keadaan mesin sudah mencapai temperatur kerjanya.
Ketika semua persyaratan diatas sudah terpenuhi, maka lakukan langkah penjumperan antara terminal TE1 dan E1. Setelah itu putar kontak pada posisi on (jangan distarter). Lihat kedipan pada lampu check engine (MIL). Untuk aba-aba kedipan pada setiap brand kendaraan tidaklah sama sehingga untuk memastikan aba-aba kedipan yang terjadi pada lampu check engine, maka cocokkanlah dengan buku manual kendaraan tersebut.
Bila sudah diketahui aba-aba kerusakan yang terjadi, maka lakukan langkah investigasi dan perbaikan sesuai aba-aba yang ditunjukkan tersebut. Jika sudah diperbaiki maka lakukan langkah abolisi data memori DTC pada ECU (jika data kerusakan ini tidak dihapus, maka ECU akan tetap mendeteksi komponen tersebut masih bermasalah/ rusak). Cara melaksanakan abolisi memori kerusakan ini cukup mudah, sanggup dilakukan dengan 2 cara yakni dengan melepas kabel negatif baterai atau sekering EFI, tetapi sebaiknya anda hindari abolisi data dengan cara melepas kabel negatif pada baterai alasannya jikalau anda melepas kabel negatif baterai maka anda juga akan menghapus memori yang lain sehingga anda harus melaksanakan reset ulang, contohnya saja memori jam digital dan lain-lain.
Diagnosis memakai engine scanner EFI
Cara yang kedua untuk mengetahui kerusakan pada mesin EFI yakni dengan memakai engine scanner EFI. Langkah investigasi dengan memakai engine scanner EFI ini, pertama-tama pilih konektor scanner yang sesuai dengan kotak DLC pada kendaraan yang hendak diperiksa. Setelah itu hubungkan scanner EFI ke DLC pada kendaraan tersebut.
Setelah engine scanner terhubung maka lakukan investigasi kerusakan yang terjadi yang sebelumnya masukkan terlebih dahulu data spesifikasi kendaraan yang hendak diperiksa. Setelah itu scanner tersebut sudah sanggup berkomunikasi dengan ECU. Untuk penggunaan alat engine scanner sendiri untuk setiap brand scanner penggunaannya hampir sama, yakni sebelum masuk investigasi diagnosis kerusakan pada sensor EFI maka pilihlah vehicle diagnosis kemudian masukkan terlebih dahulu spesifikasi kendaraan yang akan diperiksa kemudian pilih bab engine kemudian pilih diagnosis trouble code (DTC). Jika terjadi kerusakan maka engine scanner akan eksklusif membaca kerusakan tersebut dan akan ditampilakan pada layar scanner. Setelah diketahui kerusakannya maka lakukan langkah perbaikan. Setelah diperbaiki, kemudian lakukan langkah abolisi memori, caranya sama dengan langkah abolisi memori dikala diagnosis secara manual. Tapi dengan memakai engine scanner abolisi memori sanggup dilakukan eksklusif memakai engine scanner tersebut tanpa perlu melepas sekering EFI.
0 Response to "Bagaimana Cara Melaksanakan Diagnosis Pada Mesin Efi ?"