Sistem pengapian transistorized Ignition Control – Hall (TCI-H) ini hampir seolah-olah dengan sistem pengapian tipe TCI-I, tetapi fungsi pemutusan arus digantikan oleh sinyal hall sebagai pemicu igniter. Proses pemicuan ini memanfaatan pengaruh hall sebagai pembangkit tegangan yang dipakai untuk memicu modul pengapian atau ECU. Berikut ini yakni gambar biro yang memakai hall generator :
Bila rotor sinyal berputar, maka bilah akan meninggalkan celah dan medan magnet menembus IC hall, sehingga timbul tegangan hall. Dengan berputarnya rotor secara terus menurus maka akan berakibat tegangan hall akan timbul dan hilang terus menerus. Pada pengapian TCI-H ini memakai sebuah pengolah sinyal yaitu inverter atau pembalik. Dengan adanya inverter atau pembalik ini, maka ketika terdapat tegangan hall maka tegangan sinyal tidak timbul, dan sebaliknya ketika tidak ada tegangan hall maka akan timbullah tegangan sinyal yang masuk ke ECU untuk memutuskan atau menghubungkan arus primer pada koil pengapian.
Pengatur dwell
Untuk mengoptimalkan besarnya bunga api ketika pengapian, waktu pengaliran arus primer pada koil pengapian atau besarnya dwell divariasikan menurut dengan kecepatan putaran mesin. Pada ketika mesin berputar rendah, maka sudut dwell yang besar akan berakibat koil pengapian cepat panas. Apabila koil pengapian menjadi panas, maka kekuatan kemagnetan yang dihasilkan pada koil pengapian juga akan menurun yang selanjutnya akan menurunkan besarnya tegangan induksi pada kumparan sekunder yang dihasilkan oleh koil pengapian. Pengaturan dwell ini dilakukan oleh kontrol unit (ECU).
Sebaliknya, pada ketika putaran mesin tinggi, diharapkan percikan bunga api yang tinggi. Pada ketika metin berputar dengan putaran tinggi, maka resistansi dari loncatan bunga api di dalam ruang bakar juga akan meningkat jika dibandingkan ketika mesin berputar dengan putaran rendah. Dengan demikian, pada ketika kecepatan tinggi ini pengontrol akan mengatur sudut dwell pada nilai maksimal semoga daya percikan bunga api pada busi tetap tinggi yang pada risikonya sanggup menghasilkan pembakaran yang mendekati sempurna. Adapun pengaturan besarnya sudut dwell berkisar pada nilai ± 18 % hingga dengan 80 %.
Pemutus arus dan pembatas putaran maksimum
Untuk mengamankan mesin dari problem over running dan panasnya koil pengapian pada ketika mesin tidak bekerja, maka kontrol unit (ECU) memiliki prosedur pemutus arus dan pembatas putaran. Pemutus arus ini bekerja atas dasar jumlah sinyal pulsa yang dikirim oleh pengirim sinyal. Apabila pengirim sinyal mengirim sinyal kurang dari 10 pulsa per menit, maka pemutus arus ini akan memberi gosip kepada penguat sehingga pada rangkaian darlington (rangkaian elektro yang terdiri dari sepasang transistor tipe bipolar atau dua kutub yang disambungkan secara seri) yang terdapat di dalam control unit (ECU) akan memutus arus primer. Bila putaran mesin melebihi putaran maksimal yang telah ditentukan, maka control unit (ECU) ini akan mematikan pengapian sehingga problem over running ini sanggup dihindari untuk mengamankan mesin.
0 Response to "Sistem Pengapian Transistor Dengan Sinyal Hall / Transistorized Ignition Control – Hall (Tci-H)"